Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Route Pada Framework Laravel Terbaru dan Terlengkap

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pembelajaran mengenai belajar Route atau routing pada framework laravel, banyak yang akan kita pelajari mengenai route laravel pada route laravel ini merupakan hal yang tentunya sangat penting untuk kita pahami pada framework laravel ini, mencangkup dasar- dasar routing, membuat route group sampai yang dinamakan dengan Cross-Origin Resource Sharing (CORS). tentunya pembahasan kali ini sangat mengasikan, bagi teman- teman yang baru mengenal framework laravel ataupun yang sudah berkenalan dengan framework laravel ini.

Untuk tutorial CRUD pada laravel silahkan kunjungi: CRUD Pada Framework Laravel

Lalu apa saja point- point yang akan kita bahas pada artikel kali ini?, untuk point- pointnya sendiri admin sudah merangkumnya silahkan teman- teman perhatikan point-point dibawah ini:
  1. Basic Routing
  2. Route Parameters
  3. Named Routes
  4. Route Groups
  5. Route Model Binding
  6. Fallback Routes
  7. Rate Limiting
  8. Form Method Spoofing
  9. Accessing The Current Route
  10. Cross-Original Resource Sharing (CORS)
Nah sekarang teman- teman tau apa saja yang akan kita bahas pada artikel kali ini, cukup banyak bukan? semua admin rangkum dan dibuatkan dalam satu artikel sehingga teman- teman menjadi lebih mudah untuk menpelajari berbagai route pada framework laravel ini. Oke langsung saja kita pada pembahasannya, silhakan teman- teman simak dan praktekkan pembahasan dibawah ini:

1. Basic Routing

Basic Routing ini merupakan routing yang paling dasar yang terdapat pada framework laravel, tentunya route ini memiliki metode pendefinisian yang tentunya sangat sederhana dan simple, coba perhatikan contoh route dibawah ini:
Route::get('forumkoding', function () {
    return 'Pembelajaran seputar routing';
}); 
Route diatas sangat sederhana bukan? ketika teman- teman menjalankan program laravel dan menuliskan url 'forumkoding' maka secara otomatis kata 'Pembelajaran seputar routing' akan muncul.

File Route Default
Secara default file route itu didefinisikan didalam file route yang tentunya terletak pada directori route. File ini secara otomatis dibuat oleh framework laravel . File route atau sekarang yang lebih kenal dengan sebutah web.php tentunya dapat menentukan route yng dipakai untuk antar muka website yang teman- teman buat.

Route ini ditetapkan sebagai Group middleware web yang menyediakan fitur seperti session dan perlindungan CSRF. Berbeda halnya dengan route dalam route/ api.php yang tentunya ditugankan untuk membuat web service dan digunakan oleh group API middleware.

Untuk sebagian besar dari aplikasi yang dibuat tentunya teman- teman akan memulai dengan menentukan route didalam file web.php, Route yang telah ditentukan didalam file web.php dapat kita akses pada web browser dengan memasukan URL yang ditentukan dibrowser.

Untuk contohnya kita akan mencoba membuat sebuah route, silahkan perhatikan penulisan route dibawah ini:
Route::get('/user', 'UserController@index');   
Untuk memanggil route tersebut pada browser, kita cukup mengetikan 'localhost:8080/user' maka halaman yang telah kita definisikan pada route tersebut akan muncul.

Available Router Methods
Dibawah ini merupakan contoh metode- metode yang tersedia pada route, yang dapat memungkinkan teman- teman untuk mendefinisikan dari setiap perintah yang dibuat, silahkan perhatikan code/ script dibawah ini:
Route::get($uri, $callback);
Route::post($uri, $callback);
Route::put($uri, $callback);
Route::patch($uri, $callback);
Route::delete($uri, $callback);
Route::options($uri, $callback);
Terkadang tentunya teman- teman perlu mendaftarkan route yang dapat merespon beberapa kata kerja HTTP, teman- teman dapat melakukannya dengan menggunakan metode match atau teman- teman dapat melakukannya dengan menggunakan metode any. Untuk contoh penerapan dari metode match dan any silahkan perhatikan route dibawah ini:
Route::match(['get', 'post'], '/', function () {
    //
});

Route::any('/', function () {
    //
});
Selanjutnya kita akan membahas mengenai CSRF, silahkan simak pembahsan dibawah ini.

CSRF Protection
Tentunya dalam setiap metode yang kita buat, baik itu UPDATE, POST, PUT, DELETE dan PATCH yang telah kita definisikan didalam file route web.php pada file HTMLnya harus menyertakan CSRF, jika teman- teman tidak menyertakannya maka permintaan yang teman- teman buat tentunya akan ditolak. Untuk contoh penggunaan CSRF pada file HTML silahkan perhatikan script dibawh ini:
<form method="POST" action="/profile">
    @csrf
    ...
</form>
Pada bagian Basic Route tentunya kita mengenal istilah Redirect Route apa maksudnya? silahkan teman- teman simak pembahasan dibawah ini:

#Redirect Routes

Jika teman- teman ingin mendefinisikan route untuk dapat mengalihkan kehalaman lainnya, teman- teman dapat menggunakan metode Route::redirect, Tentunya dengan metode ini dapat memberikan kemudahan sehingga teman- teman tidak perlu untuk menentukan route lengkap atau membuat pengontrolan manual untuk mengalihkan, codenya seperti berikut:
Route::redirect('/here', '/there'); 
Secara default, Route::redirect mengembalikan kode status yaitu 302, teman- teman tentunya dapat menyesuaikan kode status tersebut dengan menggunakan parameter ketiga, seperti berikut:
Route::redirect('/here', '/there', 301);
Teman- teman juga dapat menggunakan metode Route::permanentRedirect untuk mengembalikan kode status 301, seperti berikut:
Route::permanentRedirect('/here', '/there');
Selanjutnya kita akan bekajar mengenai View Route, silahkan simak kembali pembahasan dibawah ini.


#View Routes

Jika teman- teman hanya perlu mengembalikan suatu tampilan, teman-teman dapat menggunakan metode Route:view, seperti metode redirect .. metode ini menyediakan suatu pintasan sehingga teman- teman tidak perlu menetapkan route atau pengontrolan penuh. Metode view menerima URL sebagai argumen pertama dan nama tampilan sebagai argumen keduanya, Selain itu juga teman- teman dapat memberikan array data untuk diteruskan ke tampilan sebagai argumen yang ketiga. Untuk contoh penerapannya silahkan perhatikan code dibawah ini:
Route::view('/welcome', 'welcome');

Route::view('/welcome', 'welcome', ['name' => 'Forumkoding']);
Selelah kita mempelajari mengenai Route Basic, selanjutnya kita akan mempelajari mengenai Route Parameters.



2. Route Parameters

#Required Parameters

Terkadang teman- teman perlu menangkap segmen URL dalam route yang teman- teman buat, Misalkannya teman- teman perlu mengambil Id pengguna dari URL, teman- teman tentunya dapat mendefinisikan dengan menggunakan parameter route, Silahkan perhatikan kode penulisan dibawah ini:
Route::get('user/{id}', function ($id) {
    return 'User '.$id;
});
Teman- teman tentunya juga dapat penetapkan parameter route sebanyak yang diperlukan oleh route yang teman- teman buat,contohnya pada penerapan komentar sperti berikut:
Route::get('posts/{post}/comments/{comment}', function ($postId, $commentId) {
    //
});
Parameter route mempunyai ciri khas yaitu ditutup dalam kurung {} dan tentunya harus terdiri dari karakter alfabet serta hanya mendukung jenis karakter seperti ( _ ).
selanjutnya kita akan membahas mengenai parameter optional yang terdapat dalam route.


#Optional Parameters

Kadang teman- teman tentunya perlu menentukan suatu parameter route, tetapi menjadikan parameter route ini menjadi optional, teman- teman dapat melakukannya dengan cara menandai setelah nama parameter. Dan pastikan teman- teman memberikan variabel default rote yang sesuai:
Route::get('user/{name?}', function ($name = null) {
    return $name;
});

Route::get('user/{name?}', function ($name = 'John') {
    return $name;
}); 

#Regular Expression Constraints

Teman- teman tentunya dapat membatasi format parameter route yang teman- teman buat dengan menggunakan metode where pada suatu instance route. Metode ini dimana menerima nama parameter requler yang menentukan bagaimana parameter harus dibatasi, untuk contohnya coba teman- teman perhatikan beberapa code penulisan berikut:
Route::get('user/{name}', function ($name) {
    //
})->where('name', '[A-Za-z]+');

Route::get('user/{id}', function ($id) {
    //
})->where('id', '[0-9]+');

Route::get('user/{id}/{name}', function ($id, $name) {
    //
})->where(['id' => '[0-9]+', 'name' => '[a-z]+']);

Global Constraints
jika teman- teman ingin parameter route selalu dibatasi oleh enkripsi yang diberikan, teman- teman tentunya dapat menggunakan metode pattern tentunya teman- teman harus mendefinisikannya terlebih dahulu dalam metode boot, pada file RouteServiceProvider.php, Untuk contoh penerapannya silahkan teman- teman serhatikan penulisan kode dibawah ini:
/**
 * Mendefinisikan  model bindings, pattern filters, etc.
 *
 * @return void
 */
public function boot()
{
    Route::pattern('id', '[0-9]+');

    parent::boot();
} 
Setelah pattern teman- teman definiskan, pattern tersebut akan secara otomatis diterapkan kedalam semua route menggunakan nama parameter itu. Coba perhatikan potongan kode berikut:
Route::get('user/{id}', function ($id) {
    // Hanya mengeksekusi jika {id} adalah numeric...
});

Encoded Forward Slashes
Komponen routing laravel dapat memungkinkan semua karakter kecuali '/'. Teman- teman tentunya harus secara eksplisit mengijinkan placeholder untuk menggunakan kondisi where expression:
Route::get('search/{search}', function ($search) {

    return $search;

})->where('search', '.*');
pada bagian selanjutnya kita akan mempelajari mengenai bagian-bagian dalam Named Routes, silahkan teman simak pembahasan berikut.


3. Named Routes

Route yang kita tentukan namanya dapat memungkinkan pembuatan URL atau suatu pengalihan yang nyaman untuk suatu route tententu. Teman- teman dapat menentukan nama untuk route dengan merantai metode nama kedefinisi route, coba perhatikan kode berikut:
Route::get('user/profile', function () {
    //
})->name('profile');
Tentunya teman- teman juga dapat menentukan ataupun menggunakan nama route untuk suatu pengontrollan tindakan, tapi teman-teman sudah hamiliar dengan kode berikut ini:
Route::get('user/profile', 'UserProfileController@show')->name('profile');
Catatan: nama Route tentunya harus unik atau tidak boleh ada nama route yang sama
Generating URLs To Named Routes
Setelah teman- teman mendefinisikan nama untuk route tententu, teman- teman dapat menggunakan nama route saat membuat suatu URL atau mengalihkannya melalui suatu route function global, contohnya.
// Generating URLs...
$url = route('profile');

// Generating Redirects...
return redirect()->route('profile');
Jika route yang disebutkan itu mendefinisikan parameter, teman-teman dapat meneruskan parameter tersebut sebagai suatu argument kedua ke route fungction. Tentunya parameter yang diberikan akan secara otomatis dimasukan kedalam URL pada posisi yang benar, coba perhatikan kode berikut:
Route::get('user/{id}/profile', function ($id) {
    //
})->name('profile');

$url = route('profile', ['id' => 1]); 
Jika teman- teman melewatkan parameter tambahan dalam suatu array, pasangkan key/ value itu akan secara otomatis ditambahkan ke dalam string query URL yang dihasilkan, contohnya seperti berikut:
Route::get('user/{id}/profile', function ($id) {
    //
})->name('profile');

$url = route('profile', ['id' => 1, 'photos' => 'yes']);
// /user/1/profile?photos=yes

Inspecting The Current Route
Jika teman- teman ingin menentukan akapakah permintaan saat ini dialihkan ke rute bernama tertentu, teman- teman dapat menggunakan metode yang disebuat pada instance route, misalnya teman- teman dapat memeriksa nama route saat ini dari middleware route:
/**
 * Handle an incoming request.
 *
 * @param  \Illuminate\Http\Request  $request
 * @param  \Closure  $next
 * @return mixed
 */
public function handle($request, Closure $next)
{
    if ($request->route()->named('profile')) {
        //
    }

    return $next($request);
}
Sekarang kita lanjut ke pembahasan mengenai Route Groups, silahkan teman- teman simak dan perhatikan pembahasan dibawah ini:


4. Route Groups

Route groups dapat memungkinkan teman- teman untuk membagi  attiribut route seperti middleware ataupun namespace, dapat melintasi sejumlah besar route tanpa harus menetapkan attribut tersebut pada setiap route individual. Suatu attibut bersama ditentukan dalam format array sebagai parameter pertama ke motode route::group.


#Middleware

Untuk menetapkan middleware kedalam semua route dalam suatu rotue group, teman- teman dapat menggunakan metode middleware sebelum mendefinisikan group. Middleware tersebut dieksekusi dalam urutan seperti yang tercantum dalam array:
Route::middleware(['first', 'second'])->group(function () {
    Route::get('/', function () {
        // Uses first & second Middleware
    });

    Route::get('user/profile', function () {
        // Uses first & second Middleware
    });
});


#Namespace

Dalam kasus penggunaannya secara umum untuk route group adalah dengan menetapkan namespace PHP yang sama ke grup controller menggunakan metode namespace:
Route::namespace('Admin')->group(function () {
    // Controllers Within The "App\Http\Controllers\Admin" Namespace
});
Yang perlu teman- teman ingat adalah, secara default RouteServiceProvider menyertakan file route teman- teman dalam grup namespace, dapat memungkinkan teman- teman untuk mendaftarkan rute controller tanpa perlu menentukan suatu awalan penuh App\ Http\ Controllers namespace. Jadi teman- teman hanya menentukan bagian namespace yang datang setelah basis aplikasi App\ Http\ Controllers namespase.


#Subdomain Routing

Route groups juga dapat digunakan untuk menangani perutean subdomain. Subdomain dapat diberikan parameter route seperti halnya URL route, kemungkinan teman- teman dapat menangkap sebagian sub domain untuk dapat digunakan dalam ruote atau suatu controller. Sub domain dapat ditentukan dengan memanggil metode domain sebelum kita mendefinisikan group, coba perhatikan dibawah ini:
Route::domain('{account}.myapp.com')->group(function () {
    Route::get('user/{id}', function ($account, $id) {
        //
    });
});
Untuk dapat memastikan sub domain yang telah teman- teman buat dapat dijangkau, teman- teman harus mendaftarkan route subdomain sebelum mendaftarkan root domain routes. ini dapat mencagah route domain root menimpa route subdomain yang tentunya memiliki jalur URL yang sama.

#Route Prefixes 

Metode prefixes dapat digunakan untuk awalan setiap route dalam group dalam URL yang diberikan, Contohnya teman- teman mungkin ingin mengawali semia route URL dalam group dengan admin, nah coba perhatikan kode route dibawah ini:
Route::prefix('admin')->group(function () {
    Route::get('users', function () {
        // Matches The "/admin/users" URL
    });
});

#Route Name Prefixes

Metode name dapat digunakan untuk mengawali setiap nama route dalam group dengan string yang diberikan. Misalnya teman- teman mungkin ingin awala semua name route yang dikelompokan dengan admin. String yang diberikan diawali dengan route name persis seperti yang telah ditentukan.
Route::name('admin.')->group(function () {
    Route::get('users', function () {
        // Route assigned name "admin.users"...
    })->name('users');
});
Selanjutnya kita akan mempelajari mengenai Route Model Binding, silahkan teman- teman simak pembahasan dibawah ini.


5. Route Model Binding

 Saat injecting model Id ke tingdakan route atau controller, tentunya teman- teman akan sering meminta untuk mengambil model yang sesuai dengan Id itu. Laravel route model menyediakan cara yang mudah untuk secara otomatis inject instance model secara langsung ke route teman- teman. Misalnya, injecting id pengguna, teman- teman dapat meng inject seluruh contoh model pengguna yang cocok dengan id yang diberikan.


#Implicit Binding

Laravel secara otomatis dapat menyelesaikan model Eloquent yang didefinisikan dalam suatu tindakan route ataupun controller yang nama variable tipenya cocok dengan route segment, Contohnya:
Route::get('api/users/{user}', function (App\User $user) {
    return $user->email;
});
Karena variable $user diisyaratkan sebagai model App\ User Eloquent dan nama variablenya cocok dengan segment URL {user}, Laravel tentunya akan secara otomatis menginject instance model yang memiliki Id yang cocok dengan nilai yang sesuai dengan request URL.Jika tidak cocok dengan database maka sistem akan menampilkan 404 pada halaman website.

Customizing The Key
Kadang- kadang teman- teman ingin menyelesaikan suatu model Eloquent dengan menggunakan  kolom selain Id. Untuk dapat melakukannya, teman- teman dapat menentukan kolom dalam definisi route parameter.
Route::get('api/posts/{post:slug}', function (App\Post $post) {
    return $post;
}); 

Custom keys & Scoping
Secara implisit dapat mengikat beberapa model Eloquent dalam satu definisi route, teman- teman mungkin ingin membuat cangkupan model eloquent kedua sehingga harus menjadi anak dari model Eloquent pertama.
use App\Post;
use App\User;

Route::get('api/users/{user}/posts/{post:slug}', function (User $user, Post $post) {
    return $post;
});
Saat menggunakan custom keyed implicit binding sebagai parameter route bersarang, Laravel akan secara otomatis lingkup permintaan untuk mengambil model bersarang oleh induknya dengan menggunakan konvensi untuk menebak nama hubungan pada induk. Dalam hal tersebut, akan diasumsikan bahwa User Model memiliki hubungan bernama posts (jamak dari suatu nama parameter route) yang tentunya dapat digunakan untuk mengambil model Post.

Customizing The Default Key Name
Jika teman - teman ingin model binding ini untuk digunakan dalam kolom database default selain id ketika mengambil class model yang diberikan, Teman- teman dapat mengganti metode getRouteKeyName pada model Eloquent:
/**
 * Get the route key for the model.
 *
 * @return string
 */
public function getRouteKeyName()
{
    return 'slug';
}


#Explicit Binding

Untuk mendaftarkan explicit binding, gunakan route model untuk menentukan Class untuk parameter yang diberikan. Teman- teman harus mendefinisikan model binding explicit teman- teman dalam metode boot class RouteServiceProvider.
public function boot()
{
    parent::boot();

    Route::model('user', App\User::class);
}
Selanjutnya, tentukan route yang berisi parameter {user}.
Route::get('profile/{user}', function (App\User $user) {
    //
});
karena kita telah mengikat semua parameter {user} kedalam model App\User, User instance di inject kan kedalam route, Jadi misalnya ke profile akan menyuntikan user instance dari database yang memiliki Id 1.

Jika contoh model yang cocok tidak ditentukan dalam database, maka secara otomatis akan mengkasikan respon 404.

Customizing The Resolution Logic
Jika teman- teman ingin menggunakan resolution logic, teman- teman dapat menggunakan motode Route::bind. Penutupan yang teman- teman lewati ke metode bind akan menerima segment URL dan harus mengembalikan instance class yang harus di inject ke dalam route, contohnya seperti berikut:
/**
 * Bootstrap any application services.
 *
 * @return void
 */
public function boot()
{
    parent::boot();

    Route::bind('user', function ($value) {
        return App\User::where('name', $value)->firstOrFail();
    });
}
Atau teman- teman dapat mengganti metode resolRouteBinding pada model Eloquent yang telah teman buat. Metode ini akan menerima URL segment dan tentunya harus mengembalikan instance class yang harus di inject ke route, contohnya:
/**
 * Retrieve the model for a bound value.
 *
 * @param  mixed  $value
 * @param  string|null  $field
 * @return \Illuminate\Database\Eloquent\Model|null
 */
public function resolveRouteBinding($value, $field = null)
{
    return $this->where('name', $value)->firstOrFail();
}
Selanjutnya kita akan belajar mengenai penerapan Fallback Routes, silahkan teman- teman simak pembahasan dibawah ini.


6. Fallback Routes

Menggunakan metode Route::fallback, teman- teman dapat menentukan route yang akan dieksekusi ketika tidak ada route lain yang cocok dengan permintaan yang dimasukan. Biasanya suatu permintaan yang tidak dapat ditangani secara otomatis akan merender atau menampilkan halaman "404". namun karena teman- teman menntukan route mundur dalam file web.php. Semua middleware dalam group middleware akan berlaku untuk route tersebut. Teman- teman bebas menambahkan ke suatu route sesuai dengan kebutuhan, Untuk contoh pernulisannya seperti berikut:
Route::fallback(function () {
    //
});
Route mundur ini harus selalu menjadi route terakhir yang terdaftar dalam aplikasi yang teman- teman buat.
Selanjutnya kita akan belajar mengenai Rate Limiting pada route Laravel, Silahkan teman- teman simak pembahasan dibawah ini.


7. Rate Limiting 

Pada Laravel tentunya menyertakan middleware untuk menilai batas akses ke route dalam aplikasi yang teman- teman buat.Untuk memulai, tetapkanlah middlewate throttle ke route atau ke route group, Throttle middleware menerima dua parameter yang tentunya menentukan jumlah maksimum permintaan yang dapat dibuat dalam jumlah menit tententu. Contohnya, coba kita tentukan bahwa pengguna yang diauthenticated dapat mengakses kelompok route berikut ini 60 kali per menitnya, coba perhatikan code berikut ini.
Route::middleware('auth:api', 'throttle:60,1')->group(function () {
    Route::get('/user', function () {
        //
    });
});

Dynamic Rate Limiting
Teman- teman dapat menentukan maksimum permintaan dinamis berdasarkan atribut User model yang diautentikasi. Misalnya jian User model teman- teman mengandung atributlimitit, teman- teman dapat meneruskan name atribut tersebut ke middleware throttle sehingga dapat digunakan untuk menghitung jumlah permintaan maksimum, contohnya seperti berikut.
Route::middleware('auth:api', 'throttle:rate_limit,1')->group(function () {
    Route::get('/user', function () {
        //
    });
});  

Distinct Guest & Authenticated User Rate Limits
Teman- teman dapat menentukan different rate limits untuk guest dan pengguna terotentikasi. Misalnya, teman dapat menentukan maksimum 10 permintaan permenit untuk guest 60 untuk pengguna terotentikasi.

Route::middleware('throttle:10|60,1')->group(function () {
    //
});
Teman- teman juga dapat menggabungkan fungsi ini dengan batas tingkat dinamis. Misalnya jika User model teman- teman mengandung atributlimitif, teman- teman dapat meneruskan nama atribut ke throttle middleware sehingga digunakan untuk menghitung jumlah permintaan maksimum bagi pengguna terotentikasi.
Route::middleware('auth:api', 'throttle:10|rate_limit,1')->group(function () {
    Route::get('/user', function () {
        //
    });
});

Rate Limit Segments
Biasanya , teman- teman mungkin akan menentukan  satu batas tarif untuk seluruh API teman- teman. Namun, aplikasi teman- teman mungkin memerlukan batas nilai yang berbeda untuk berbagai segment API, jika itu merupakan masalah, Teman- teman harus memberikan nama segment sebagai suatu argument ketiga ke middleware throttle, contoh penerapannya seperti berikut:
Route::middleware('auth:api')->group(function () {
    Route::middleware('throttle:60,1,default')->group(function () {
        Route::get('/servers', function () {
            //
        });
    });

    Route::middleware('throttle:60,1,deletes')->group(function () {
        Route::delete('/servers/{id}', function () {
            //
        });
    });
});
Selanjutnya kita akan memperlajari mengenai Form Method Spoofing, silahkan teman- teman simak dan pahami pembahasan dibawah ini:


8. Form Method Spoofing

Pada script HTML tidak mendukung tindakan PATCH, PUT, ataupun DELETE jadi saat mendefinikan route tersebut yang dipanggil dari formulir HTML, teman- teman perlu menambahkan bidang _method dan akan digunakan sebagai metode permintaan HTTP.
<form action="/foo/bar" method="POST">
    <input type="hidden" name="_method" value="PUT">
    <input type="hidden" name="_token" value="{{ csrf_token() }}">
</form>
Teman- teman dapat menggunakan arahan @method Blade untuk dapat menghasilkan input _method.
<form action="/foo/bar" method="POST">
    @method('PUT')
    @csrf
</form>
Selanjutnya kita akan mempelajari mengenai Accessing The Current Route, silahkan teman- teman simak pembahasan dibawah ini.


9. Accessing The Current Route

Teman - teman dapat menggunakan metode current, currentRouteAction untuk mengakses informasi mengenai route yang menangani permintaan yang masuk.
$route = Route::current();

$name = Route::currentRouteName();

$action = Route::currentRouteAction();
Selantunya kita akan mengenal mengenai CORS, silahkan teman simak pembahasan dibawah ini.


10. Cross-Origin Resource Sharing (CORS)

Laravel dapat secara otomatis menanggapi suatu permintaan CORS OPTION dengan nilai yang teman- teman konfigurasi. Semua pengaturan CORS dapat dikonfigurasi dalam suatu file konfigurasi cors dan permintaan OPTIONS tentunya akan secara otomatis ditangani oleh middleware HandleCord yang tentunya disertakan secara default di tumpukan middleware global.

Munkin sekian yang dapat admin bagian mengenai pembelajaran Route pada Framework laravel, mudah- mudahan apa yang admin sampaikan dapat memberikan manfaat pada pembacanya.

Untuk pembahasan selanjutnya mengenai middleware pada laravel silahkan kunjungi. Belajar middleware laravel terbaru

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel mengenai Belajar Route Pada Framework Laravel Terbaru dan Terlengkap. Semoga bermanfaat -- salam success :)

By: Muhammad Rizal Supriadi